Cerita ini adalah
cerita sebenarnya, hanya nama saya yang saya ubah supaya tidak terlalu
jelas jati diriku. Kisah ini kualami tahun 2008, saat mulai kuliah di
kota Y. Aku, Hartomo, dari keluarga yang cukup mapan dan jakarta
sehingga mengharuskan untuk kost di kota Y. Tempat kost saya adalah kost
campur dengan kamar mandi berada di dalam kamar dan dihuni oleh 12
orang, 5 mahasiswa dan 3 perempuan dan 4 pasutri. Sejak kuliah di kota
Y, ibuku mempunyai kebiasaan sering mengunjungi aku setiap akhir bulan.
Setiap kali mengunjungiku, ibuku selalu menginap selama seminggu di
kostku ( kebetulan ibuku seorang IRT . tak bekerja ).Ibuku bernama Dewi,
35 tahun. Penampilan ibuku sangat menarik. Sebagai wanita yang tinggal
di kota besar , jakarta dan istri seorang pungusaha sukses, cara
berpakaiannya selalu glamour. Tidak murahan tapi berkelas dan menarik.
Dengan tubuh tinggi semampai, dada 36, dan kulit yang putih.Pada bulan
pertama kunjungan ibuku, biasa – biasa saja. Ibuku menginap di kostku
selama seminggu. Aku membeli 1 kasur tambahan, sehingga walau sekamar
tapi aku dan ibuku tidur di kasur yang berbeda dan agak berjauhan (
maklum, kamar kostku agak luas ). Setiap ibu ingin berganti pakaian, aku
selalu keluar kamar, begitu juga sebaliknya.Pada akhir bulan kedua,
ibuku kembali mengunjungiku. Seperti kebiasaannya, ia kembali menginap
di kostku selama seminggu. Pada kunjungan kedua inilah, alu mengalami
sebuah kejandian yang akhirnya membuat aku terobsesi dengan ibuku
sendiri. Kejadian itu terjadi pada malam hari kira pukul 7. Aku sedang
keluar membeli makanan untuk aku dan ibuku. Saat aku kembali, aku meliat
ibuku udah mengganti pakeannya dengan daster tidur. Daster biru tua
polos yang leher bajunya rendaah banget. Singkat cerita, kami makan
bersama sambil duduk berhadapan. Karena di kamar kostku tidak ada meja,
akhirnya kami makan sambil duduk lesehan dan piring diletakkan di
lantai. Sewaktu waktu saat hendak menyuapkan nasi ke mulutnya, dengan
tidak sengaja, Mama membungkuk kearah ku yang lagi asyik duduk di asyik
makan. Kedua belah payudaranya yang tanpa beha hampir seluruhnya keluar
dari leher dasternya. Aku hanya bisa melongo, batang kontolku langsung
ereksi, kalau nggak cepat cepat aku ngacir, mungkin Mama bisa melihat
separo batang kontolku yang udah keluar dari pinggang celanaku.Suatu
hari, aku benar benar ketiban rezeki. Nggak sengaja Mama memberikan
tontonan yang membuatku terangsang berat. Seperti biasa setelah keluar
kuliah, aku tidur siang, bertelanjang dada, aku hanya memakai blue jeans
ketat kegemaranku. Sambil berbaring di kasurku, aku menemani Mama
ngobrol mengenai acara kuliahku, Mama asyik dengan majalahnya. Entah
kenapa, mungkin karena keasyikan ngobrol, Mama nggak sengaja jongkok
tepat di depan mataku. Aku jelas – jelas melihat gundukan memeknya,
mulus tercukur tanpa satu helai rambut. Ya ampun, mungkin Mama lupa
memakai celana dalam !!!. Kontan aku jadi terangsang luar biasa. Saking
terpananya, aku nggak peduli lagi sama batang kontolku yang udah
menerobos keluar, menjulang gagah sampai ke atas pusarku. Aku baru sadar
sewaktu Mama terbelalak melihat kontolku. Jelas-jelas saja Mama kaget,
saking panjangnya,kontolku kalo lagi ereksi bisa sampe ke ulu
hati.Dengan wajah merah karena jengah, aku bangkit dan ngacir ke kamar
mandi. Di dalam kamar mandi ku buka resluiting jensku dan mulai mengocok
kontolku sambil mencium Bra dan CD kotor miliku ibuku yang tergantung
di kamar mandi. Sejak saat itu aku mulai terobsesi dengan ibku sendiri.
Bahkan saat ibuku hendak balik ke jakarta, aku menyembunyikan satu Bra
dan CD-nya untuk teman onaniku selama ibu di jakarta.Pada akhir bulan
ketiga, sebelum datang berkunjung, ibuku terlebihi dahulu menelpon.
Dalam pembicaraanku dengan ibu di telpon, ibu mengatakan agak merasa
sedikit ribetkalo harus bolak – balik dengan membawa barang bawaan yang
banyak. Mendengar itu, ide isengkupun muncul. Aku meminta ibu untuk
tidak perlu membawa apa – apa saat berkunjung dan menawarkan untuk
memblikan pakean untuk keperluan ibu selama seminggu. Ibuku pun
menyetujuinya.Menjelang kedatangan ibu, aku menggunakan sisa uang
jajanku untuk membelikan pakaian untuk ibuku sesuai ukuran yang telah
disampaikan. Aku memilih pakaian – pakaian yang sering kulihat dipakai
para cewek – cewek di club malam. Akhirnya, aku membeli beberapa potong
hot pant, kemeja tipis yang ukurannya aku pesan sedikit lebih kecil dari
ukuran ibuku, beberapa dress minim, lingerie dan Bra serta G-string
yang seksi.Saat ibuku tiba, ia agak kaget melihat persediaan pakaian
yang aku belikan untuknya. Pada awalnya dia menolak, tapi setelah agak
kupaksa dengan mengatakan bahwa ibu akan kelihatan lebih muda dan cantik
dengan berpakaian seperti itu, ibu akhirnya mau.Sejak saat itu lah
pertualanganku dimulai. Selama seminggu mengunjungiku, aku dan ibu
sering jalan berdua dengan ibuku yang menggunakan pakaian – pakaian yang
seksi. Suatu sore, aku dan ibuku jalan – jalan ke sebuah mall. Ibuku
mengenakan hot pant berwarna pink dan kemeja putih lengan pendek. Tali
Bra-nya nampak terlihat terikat di balik tengkuk. Selama berjalan –
jalan di mall, aku selalu menggandeng tangan ibuku, merangkul bahunya
dan akhirnya merangkul pinggangnya. Sesekali tanganku turun ke
bokongnya. Saat tanganku di bokokngnya, ibuku hanya mencubitku dan
berkata lepaskan.Setelah bosan jalan – jalan, akhirnya aku dan ibu
memutuskan untuk pulang ke kost. Sesampainya di kost ibu langsung
mengambil handuk dan hendak mandi,. Sebelum masuk ke kamar mandi, ibuku
terlebih dahulu mengambil pakaian ganti di lemari. Kulihat pakaian yang
lain telah kotor dan belum dicuci. Yang tersisa di lemari hanya celana
dalam g-string warna merah dengan renda-renda yang sexy dan sebuah gaun
malam berwarna pink dengan bahan satin. Gaun malam itu semi transparan,
jadi tidak akan transparan bila dilihat dari dekat, tetapi akan
menampakkan lekuk tubuh pemakainya bila ada latar cahayanya. Panjang
gaun malam itu hanya 10 cm dari selangkangan. Di bagian pundak hanya ada
2 tali tipis untuk menggantung gaun malam itu ke tubuh. Bila kedua tali
itu diturunkan dari pundak, dijamin gaun malam akan meluncur ke bawah
dan menampakan tubuh yang telanjang tanpa halangan. Semua itu sudah aku
rencanakan sebelum ibuku tiba.Saat ibuku mandi, aku duduk sambil
menonton tv. Jantungku berdebar menanti pemandangan apa yang bakal aku
lihat saat ibu keluar. Beberapa menit kemudian ibu keluar dari kamar
mandi menggunakan gaun yang tadi diambilnya dan kembali memakai Bra yang
tadi dipakai ke mall. Saat ibuku sedang mengeringkan rambutnya, aku
prtoes“ Bukannya Bra itu udah ibu pakai dari tadi pagi? ““iya, emang
napa” sahut ibuku“ seharian kan kita diluar rumah. Bra itu pasti udah
banyak kena keringat. Nggak sehat ma”“Bra mama udah pada kotor. Ini yang
terakhir ““yaudah nggak usah pake bra aja, daripada mama ke penyakit
kulit karena pake bra kotor”Setelah aku memaksa, akhirnya ibuku
menuruti. Ibuku kembali ke dalam kamar madni untuk melepas bra-nya. Ibu
keluar kembali sudah tidak menggunakan bra. Putingnya nampak keliatan di
balik gaun tipis itu. Hal itu membuatku saat horni, sehingga saat
giliranku mandi, aku berlama – lama di kamar mandi untuk beronani dengan
pakean dalam bekas ibu.Pada saat makan mala, aku pura – pura
menumpahkan minuman ke atas kasurku, sehingga aku bisa punya alasan
untuk tidur sekasur dengan ibuku malam ini. Ibuku udah lebih dulu tidur,
aku masih nonton. Saat ibu tidur, Gaun malamnya tersingkap sehingga
memperlihatkan g-string yang ibu pakai. Tali gaun tidurnya yang sebelah
kiri merosot ke siku sehingga puting payudaranya sebelah kiri nongol
sedikit. Melihat itu, aku horni hingga ubun – ubun kepala. Aku udah
nggak tahan lagi untuk menyentuh tubuh ibuku dan menyetubuhinya. Tapi,
aku nggak berani. Aku akhirnya hanya mengocok batangku persis di depan
wajah ibuku yang sedang tertidur pulas. Saat pejuku hendak keluar, aku
arahkan ujung batangku ke dada ibuku sehingga pejuku tersembur mengenai
dadanya. Ibuku tersadar saat pejuku mengenai kulit payudaranya. Aku buru
– buru menaikan celanaku. Ibuku hanya membersihkan pejuku di
payudaranya dengan gaun tidurnya tanpa bertanya. Beberapa menit kemudian
ibu bergeser dan menyuhku tidur di sampingnya.Akupun akhirnya tidur di
samping ibuku. Menjelang dini hari, aku terbangun. Malam itu aku tidak
bisa tidur membayangkan tubuh ibuku, gila pikirku dalam hati dia ibuku,
tapi.. akh.. masa bodoh pikirku lagi. Aku mencoba onani lagi untuk
"menidurkan burung"-ku yang berontak minta masuk ke sarang nya. Gila
pikirku lagi.Dengan gemetar aku mencoba membelai paha ibuku yang putih
mulus dan sangat seksi, dengan tangan bergetar aku membelai dan
menelusuri paha ibuku dan terus naik ke atas. Kemaluanku sudah sangat
keras dan terasa sakit karena batang kemaluanku terjepit oleh celanaku.
Aku kemudian membuka celanaku dan keluarlah "burung perkasa"-ku yang
sudah sangat keras. Aku kemudian mencoba mencium leher dan bibir ibuku.
Aku mencoba meremas payudara ibuku yang besar dan montok, aku rememas
payudara ibu dengan perlahan. Takut kalau ia bangun. Tangan kiriku terus
mengocok batang kemaluanku hingga menyemprotkan peju ke bokong
ibuku.Pada malam berikutnya, aku semakin berani menggerayangi tubuh
ibuku. Saat ibuku sudah terlelap, aku pindah dari kasurku ke kasur ibu.
Perlahan – lahan aku menarik daster yang dipakainya ke atas hingga
bagian dada. Tubuh ibuku yang sexy hanya terbalut bra putih setengah cup
dan celana dalam satin putih berenda sexy terpampang di depanku. Aku
kemudian mencium buah dadanya dan menghirup keharuman tubuhnya. Setelah
itu, aku menarik sedikit cupnya, mengeluarkan putingnya dan menghisap
serta menjilat-jilatnya. Waktu itu tidak ada sedikitpun reaksi dari
ibuku. Berulang-ulang aku menikmati buah dadanya dari yang sebelah kiri,
ke kanan, ke kiri dan seterusnya sampai aku betul-betul puas. Remasan,
gigitan, jilatan dan ciuman menghujani kedua buah dada ibuku itu.Aku
kemudian menarik celana dalam yang dipakainya agak ke bawah. Aku membuka
kedua belahan kakinya dan mulai menjilati liang kewanitaannya. Walaupun
tertidur, rupanya tubuh ibuku memberikan reaksi terhadap apa yang aku
lakukan. Cairan kewanitaannya mengalir dari liang itu dan segera saja
dijilati olehku. Setelah beberapa saat menjilat-jilat kemaluan ibuku,
aku tidak tahan lagi. Aku jongkok di depan ibuku dan mengocok batang
kemaluanku. Ujung batang kemaluanku aku arahakan ke vaginanya, hingga
pejuku menyembur keluar dan membasahi selangkangannya. Setelah
terselesaikan birahiku, aku kembali merapikan pakaian ibuku dan kembali
tidur di kasurku. Kira – kira 15 menit kemudian kudengar ibuku bangun
dan masuk ke kamar madni. Saat keluar kulihat ibu telah mengganti semua
pakeannya mulai dari Bra, CD dan daster.Keesokan harinya, ibku meminta
aku membelikan tiket kereta api untuknya. Ibu ingin pulang hari nini
juga. Aku sangat ketakutan. Aku takut ibu mengetahui kelakuanku semalam
dan hendak pulang menyampaikannya kepada ayahku. Siang harinya sebelum
ibu pulang, aku mengajak ibu jalan – jalan. Ibuku masih bersikap seperti
biasa. Masih menggunakan pakian – pakaian seksi yang kubelikan. Selama
jalan berdua, kami tak banyak bicara. Aku mengajak ibuku nonton bioskop.
Ibu menyetujuinya. Saat di dalam ruangan bioskop, aku curi – curi
kesempatan untuk merangkul ibuku. Ibu tetap bersikap seperti biasa dan
diam aja saat kurangkul bahunya lalu perlahan menarik kepalanya untuk
bersandar di bahuku. Ibuku bersandar di bahuku selama film diputar.
Tangan kananku mengelus- elus rambutnya dan tangan kiriku menggenggam
tangan kanan ibuku.Aku tidak fokus pada filmnya. Aku lebih fokus pada
ibuku yang sedang bersandar di bahuku. Dengan ragu – ragu aku mencoba
mencium keningnya. Ibuku hanya diam.“ ibu beneran mau pulang jakarta
malam ini?” bisikku“iya beneran ““sekarang kan udah jam 5. Kereta ibu
berangkat jam 6 ““ yaudah nggak jadi deh kalo gitu “ jawab ibuku tanpa
mengangkat kepalanya dari bahuku.“ kalo gitu, setelah ini ibu mau nggak
aku ajak ke suatu tempat yang indah?” tanyakuIbuku memandangiku sambil
mengangguk manja. Tingkahnya ini membuatku semakin bernafsu ingin
mencium bibirnya saat itu juga.Pada malam harinya, aku mengajak ibuku ke
suatu daerah perbukitan di pinggiran kota. Di sana banyak cafe – cafe
romantis yang menawarkan pemandangan kota pada malam hari dari puncak
bukit. Cafe yang kami masuki terdiri dari dua lantai dengan lantai
dasarnya agak turun ke bawah jurang, sehingga tidak terlihat dari jalan
maupun parkiran. Jam menunjukkan pukul 02.00. di lantai dasar hanya ada
aku dan ibu, sedangkan di lantai atas, ada beberapa orang mahasiswa yang
sedang asyik ngobrol.Aku dan ibu asyik ngobrol ngalor – ngidul sambil
menikmati kopi yang kami pesan. Tak lama kemudian ibu berdiri dan
menatap ke arah lampu – lampu kota yang berkilau di kejauhan. Tanpa
menoleh, ibu berkata“mama tau dua malam berturut – turut ini kamu
mengocok batang kemaluanmu di depan ibu yang tertidur dan melempaskan
pejumu di tubuh ibu “ aku kaget dan tak dapat berkata apa – apa. Ibu
melanjutkan lagi “ dan bahkan malam keduanya kami sampai berani
menelanjangi ibu. Sebenarnya apa yang kamu pikirkan? Aku ini ibumu “ aku
hanya diam tak bisa menjawab. Ibu juga masih belum menoleh ke arahku.
Dari belakang kulihat ibu menggosok – gosok lengannya seperti orang
kedinginan. Kebetulan malam ini, ibu hanya memakai sebuah gaun mini
tanpa lengan.Aku tak menjawab pertanyaan ibuku tadi. Aku berdiri membawa
jacket dan memakaikannya kepada ibuku dari belakang.“ mama kedinginan
?” tanyaku“ iya. Daerah ini sangat dingin “ jawab ibuku masih tanpa
menoleh“ yaudah kalo gitu kita pulang aja ma ““ kamu belum menjawab
pertanyaan mama tadi. Jawab dulu dan kita pulang ““ aku nggak mau jawab
kalo mama nggak mau noleh ke aku “ jawabku bingungIbuku membalik
badannya dan menghadap ke arahku. Kami berdiri sangat berdekatan,
sehingga aku bisa meliha wajahnya dengan sangat jelas. Ibu yang
kebetulan lebih pendek dari aku, menengadah dan memandang wajahku. Kami
diam beberapa menit. Aku bingung mau jawab apa. Kami hanya diam dan
saling berpandang. Kusentuh pipi ibuku dengan kedua tanganku. Aku agak
menunduk mencium kening ibuku dan akhirnya mencium bibirnya. Ibuku
tampak tak menolak, hanya tetap diam.“kenapa?” ibuku kembali
bertanya“aku sangat mencintaimu dewi. Aku ingin memilikimu dewi” jawabku
dengan langsung menyebut nama ibuku.“apa? Kamu memanggilku dengan
sebutan dewi. Aku ibumu” tanya ibuku dengan ekspresi yang kaget.“iya.
Kalo aku memanggil ibu, aku akan takut untuk mencium bibirmu” jawabku
santai. Ibuku nampak mau tersenyum tapi ditahannya. Kembali kupegang
kedua pipi ibuku lalu aku bertanya lagi“dewi, kamu mau jadi kekasihku?”
walaupun ibuku menunjukkan ekspresi kaget, tapi ia tidak bisa
menyembunyikan wajahnyanya yang terlihat seperti hendak terntawa. Tanpa
menunggu ibuku bereaksi, aku udah kembali mencium bibirnya. Kali ini aku
mencoba memasukan lidahku ke dalam mulutnya. Ibu membuka bibirnya
perlahan dan membiarkan lidahku bertemu dengan lidahnya. Beberapa menit
kemudia, ibu mendorong tubuuhku dan berkata“aku mau ngomong. Tapi nggak
bisa gara – gara ciumanmu”“kamu mau bilang apa dewi?”“ayo kita pulang.
Kita bicarakan lagi apa yang telah terjadi di kost”Aku dan ibu pun
akhirnya pulang. Sebelum sampai di kost, ibu meminta untuk singgah di
sebuah minirmarket lalu membeli sebotol minuman ringan. Saat memasuki
kamar kost, aku harap – harap cemas apa yang akan dikatakan ibu. Aku
duduk di atas kasur. Ibu meletakkan minuman ringannya di atas lantai di
depanku lalu mengambil pakaian di lemari dan masuk ke kamar mandi. Saat
ibu keluar, ia menggunakan Daster biru tua polos yang leher bajunya
rendaah banget. Tidak pakai bra, payudaranya gampang banget diintip
lewat leher baju itu, Perfect. Ibu duduk di depanku dan membuka botol
minuman.“wi, ngapain subuh – subuh gini minum kayak gituan?”“ udah deh,
kamu diam aja. Aku nggak mau kamu sampe khilaf dan memperkosaku. Makanya
hanya ini yang aku mau kasi “ jawab ibu dan langsung mencium bibirku.
Aku membalas ciuman ibu. Tak lama kemudia ibu melepaskan bibirnya dari
bibirku."Aku sengaja pake daster ini, jadi kalau kamu mau
grayang-grayang and kissing-kissing payudara Aku kan gampang, tinggal
tarik dikit, beres. Dan untuk anumu tuh, aku hanya bisa ngasih handjob
“Aku tersenyum, dan memeluk ibu. Pelukanku erat . Aku bisa merasakan
jantung ibu berdetak agak lebih kencang. Aku bisa merasakan napas ibu
agak memburu. Dan Aku bisa memberikan kecupan-kecupan dan belaian lidah
di leher ibu, turun ke dada, ke payudara , Uhh.. enaknya. Sementara
tangan ibuku terus mengocok kemaluanku. Tangaku mencoba masuk ke
selangkangan ibu, tapi ibu menolak. Aku hanya boleh menjawah wailah
perut ke atas. Beberapa menit kemudia aku merasakan pejuku akan segera
keluar. Kupejam mataku dan berbisik “ dewi.... aku mau keluar dewi.....
““ooohhhh dewi.... aku mau nyampe..........”Cepat-cepat ibu ambil botol
minuman ringan tadi ,ibu minum seteguk (tapi nggak ditelan). Lalu.. ibu
masukkan batang kemaluanku ke mulutnya, sambil terus mengocok batangku
hingga akhirnya pejuku keluar dan ibu menelannya bersama – sama dengan
minuman tadi.“ I love you Dewi....”“ssssstttt... buruan tidur. Ini yang
pertama dan terakhir. Mulai besok aku kembali menjadi ibumu seperti
semestinya. Kalo kamu horni, aku akan carikan kamu wanita bayaran “





